KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita
haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan rahmat serta anugerah dari-Nya
kami mampu untuk menyelesaikan makalah kami dengan judul “Pendidikan Agama
Islam” ini.
Shalawat serta salam
tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita, yaitu Nabi
Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua,
yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam
yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam
semesta.
Selanjutnya dengan rendah
hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini supaya
selanjutnya dapat kami revisi kembali.Karena kami sangat menyadari, bahwa
makalah yang telah kami buat ini masih memiliki banyak kekurangan.
Kami ucapkan
terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah mendukung
serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga rampungnya
makalah ini.
Demikianlah yang dapat
kami haturkan, kami berharap supaya makalah yang telah kami buat ini mampu
memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.
Banjarbaru, Maret 2019
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB
II PEMBAHASAN
A. Cara mempelajari
islam
B. Islam dan Alam
semesta
C. Risalah Islam
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Islam
adalah agama yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad Saw dan rasul sebagai utusan-Nya yang terakhir untuk
menjadi pedoman hidup seluruh umat manusia hingga akhir zaman.
Yang berintikan tauhid atau keesaan Tuhan
dimanapun dan kapanpun dandibawa secara berantai (estafet) dari satu generasi
ke generasi selanjutnya dari satu angkatan keangkatan berikutnya, yaitu sebagai
rahmat, hidayat, dan petunjuk bagi manusia dan merupakan manifestasi dari sifat
rahman dan Rahim Allah SWT. Agama Islam adalah satu-satunya agama yang di akui
di sisi Allah swt. Ajaran dan ketentuan-Nya yaituAl-qur’an dan sunnah. Sehingga
beruntunglah bagi mereka yang telah menjadi pengikutnya kemudian dapat pula
melaksanakan dan mengamalkan ajaran Islam secara baik dan benar. Islam lahir
membawa akidah ketauhidan dan melepaskan manusia kepada ikatan berhala-berhala,
serta benda- benda lain yang posisinya hanyalah sebagai makhluk Allah SWT dan
ajaran Islam di dukung oleh krangka dasar agama Islam yaitu akidah, tauhid, dan
akhlak. Oleh karena itu kita perlu memiliki akidah dan menjaganya jangan sampai
rusak serta tidak menyimpang dari aqidah yang sebenarnya.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana cara mempelajari islam ?
2.
Apa keterkaitan islam dan alam semesta ?
3.
Apa yang dimaksud dengan risalah islam ?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui bagaimana cara-cara
mempelajari islam
2.
Untuk mengetahui apa saja keterkaitan
islam dengan alam semesta
3.
Untuk mengetahui risalah islam secara
luas
BAB II PEMBAHASAN
A. Cara mempelajari islam
Memahami
Islam secara menyeluruh adalah
penting walaupun tidak secara detail. Begitulah cara paling minimal untuk
memahami agama paling besar sekarang ini agar menjadi pemeluk agama yang
mantap, dan untuk menumbuhkan sikap hormat bagi pemeluk agama lainnya. Di
samping itu untuk menghindari kesalahpahaman yang mana memungkinkan timbulnya
pandangan dan sikap negatif terhadap Islam, maka untuk memahami Islam
secara benar ialah dengan cara-cara sebagai berikut :
1. Islam
harus dipelajari dari sumbernya yang asli yaitu Al-Qur’an dan Sunnah
Rasulullah. Kekeliruan memahami Islam karena orang hanya mengenalnya dari
sebagian ulama-ulama dan pemeluk-pemeluknya yang telah jauh dari pimpinan
Qur’an dan Sunnah.Atau pengenalan dari sumber kitab-kitab fiqih dan tasawuf
yang telah tua ketinggalan zaman yang kebanyakan bercampur dengan bid’ah dan
khufarat.
2. Islam
harus dipelajari secara integral, tidak dengan cara parsial, artinya ia
pelajari secara menyeluruh sebagai suatu kesatuan yang bulat tidak secara
sebagian saja. Apabila Islam dipelajari secara sebagian saja dari ajarannya,
apalagi yang bukan pokok ajaran dan dalam bidang-bidang masalah khilafiyah,
maka tentulah pengetahuannya tentang Islam seperti yang dipelajarinya, yaitu
bagian kecil dari masalah dalam Islam dan bukan yang pokok. Walaupun demikian
barangkali seseorang tidak mampu atau tidak ada kesempatan untuk mempelajarinya
secara detail, maka cukup dengan prinsip-prinsip Islam saja.Dengan mempelajari
prinsip-prinsip ajaran Islam, mudah ditemukan pola ajaran Islam dengan
sebaik-baiknya sebagai suatu agama yang mengajarkan tentang kehidupan yang
harmonis duniawi dan akhirat.
3. Islam
perlu dipelajari dari kepustakaan yang ditulis oleh para ulama besar, kaum
zu’ama dan sarjana-sarjana Islam. Pada umumnya mereka memahami Islam secara
baik, pemahaman yang lahir dari perpaduan ilmu yang dalam terhadap Qur’an dan
Sunnah Rasulullah dengan pengalaman yang indah dari praktek ibadah yang
dilakukan tiap hari.
4. kesalahan
sementara orang mempelajari Islam ialah dengan jalan mempelajari kenyataan umat
Islam an , bukan agama Islam yang dipelajarinya. Sifat konservatif sebagian
golongan Islam, keterbelakangan di bidang pendidikan, keawaman, kebodohan,
disintegrasi dan kemiskinan masyarakat Islam itulah yang dinilai sebagai
Islamnya sendiri.
B. Islam dan Alam semesta
Al
Quran menyimpan banyak teori
yang sangat besar peluang kebenarannya bahwa sebenarnya seluruh kejadian di
alam semesta ini dengan konsep yang sudah tertera di dalam Al-Quran. Tentang
apa hakikat alam semestamenurut Al-Quran, dalam beberapa tempatpada surat-surat
Al-Quran disingung tentang apa itu alam semesta. Suatu kali Al-Quran
menjelaskan bahwa, alam semestaadalah langit dan bumi.
Jagad raya ini adalah sebuah massa atau
susunan unsur-unsur itu berada dalam perbentangan. Sehingga alam semesta dalam
persfektif Al-Quran dapat dipahami sebagai perbentangan unsur-unsur yang saling
mempunyai keterkaitan.Sedang jagad raya dimana alam semesta yang terbentang ini
mempunyai atau mencakup pula hukum-hukum atau sebab-sebab alamiahnya.Jadi pada
hakikatnya, alam semesta haruslah dipahami sebagai wujud dari keberadaan Allah
SWT, sebab alam semesta dan seluruh isinya serta hukum-hukumnya tidak ada tanpa
keberadaan Allah Yang Maha Esa. Segala sesuatu termasuk langit dan bumi
merupakan ciptaan Allah Yang Maha Kuasa (Ibrahim,14:11).
Jika kita mencari proses penciptaan alam
semesta di dalam AL-Quran terdapat salah satu ayat yang menjelaskan prosesnya
seperti di surah (As-Sajdah, 32:4 yang artinya "Allah-lah yang telah
menciptakan langit dan bumi dan segala yang ada diantara keduanya dalam waktu
enam hari, kemudian dia bersemayam di atas Arsy.Kamu semua tidak memiliki
seorang penolong dan pemberi syafaat pun selain diri-Nya. Lalu, apakah kamu
tidak memperhatikannya ?" . Dari salah satu ayat tersebut Allah SWT
menyebutkan penciptaan langit dan bumi dalam enam masa (sittati ayyaamin)
selanjutnya para mufasir bersepakat dalam menafsirkan ayat ini, bahwa yang
disebut dengan (sittati ayyaamin) adalah enam tahapan atau proses
bukan enam hari sebagaimana mengartikan kata Ayyamin. Selain itu juga terdapat
ayat yang mendukung proses penciptaan berlangsung selama 6 masa ataupun tahapan
di dalam surah (An Naaziat,79: 27-33) yang menerangkan proses penciptaan
alam semesta terbagi menjadi enam masa yaitu
·
Masa pertama di dalam ayat 27 membahas
mengenai penciptaan bumi. Pada masa pertama ini dijelaskan mengenai penciptaaan
langit yang dikenal hingga sekarang dengan istilah "Teori Big
Bang". Awan debu (dukhan) yang terbentuk dari ledakan tersebut, terdiri
dari hidrogen. Hidrogen adalah unsur pertama yang terbentuk ketika dukhan
berkondensasi sambil berputar dan memadat. Ketika temperatur dukhan mencapai 20
juta derajat celcius, terbentuklah helium dari reaksi inti sebagian atom
hidrogen. Sebagian hidrogen yang lain berubah menjadi energi berupa pancaran
sinar infra-red. Perubahan wujud hidrogen ini mengikuti persamaan E=mc2,
besarnya energi yang dipancarkan sebanding dengan massa atom hidrogen yang
berubah. Selanjutnya, angin bintang menyembur dari kedua kutub dukhan, menyebar
dan menghilangkan debu yang mengelilinginya. Sehingga, dukhan yang tersisa
berupa piringan, yang kemudian membentuk galaksi. Bintang-bintang dan gas
terbentuk dan mengisi bagian dalam galaksi, menghasilkan struktur filamen
(lembaran) dan void (rongga). Jadi, alam semesta yang kita kenal sekarang
bagaikan kapas, terdapat bagian yang kosong dan bagian yang terisi
·
Masa kedua didalam ayat 28 membahas
mengenai penciptaan bumi, karena didalam ayat ini berisi bahwa "Dia
meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya"Kata "meninggikan
bangunan" dianalogikan dengan alam semesta yang mengembang, sehingga
galaksi-galaksi saling menjauh dan langit terlihat makin tinggi. Ibaratnya
sebuah roti kismis yang semakin mengembang, dimana kismis tersebut dianggap
sebagai galaksi. Jika roti tersebut mengembang maka kismis tersebut pun akan
semakin menjauh. Mengembangnya alam semesta sebenarnya adalah kelanjutan big
bang. Jadi, pada dasarnya big bang bukanlah ledakan dalam ruang, melainkan
proses pengembangan alam semesta. Dengan menggunakan perhitungan efek doppler
sederhana, dapat diperkirakan berapa lama alam ini telah mengembang, yaitu
sekitar 13.7 miliar tahun. Sedangkan kata "menyempurnakan",
menunjukkan bahwa alam ini tidak serta merta terbentuk, melainkan dalam proses
yang terus berlangsung. Misalnya kelahiran dan kematian bintang yang terus
terjadi. Alam semesta ini dapat terus mengembang, atau kemungkinan lainnya akan
mengerut.
·
Masa ketiga didalam ayat 29 membahas
mengenai kejadian yang dapat kita saksikan dengan seksama, karena diayat ini
berisi bahwa "Dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan
siangnya terang benderang". Ayat tersebut dapat ditafsirkan sebagai
penciptaan matahari sebagai sumber cahaya dan Bumi yang berotasi, sehingga
terjadi siang dan malam. Pembentukan tata surya diperkirakan seperti
pembentukan bintang yang relatif kecil, kira-kira sebesar orbit Neptunus.
Prosesnya sama seperti pembentukan galaksi seperti di atas, hanya ukurannya
lebih kecil. Seperti halnya matahari, sumber panas dan semua unsur yang ada di
Bumi berasal dari reaksi nuklir dalam inti besinya. Lain halnya dengan Bulan.
Bulan tidak mempunyai inti besi. Unsur kimianya pun mirip dengan kerak bumi.
Berdasarkan fakta-fakta tersebut, disimpulkan bahwa Bulan adalah bagian Bumi
yang terlontar ketika Bumi masih lunak. Lontaran ini terjadi karena Bumi bertumbukan
dengan suatu benda angkasa yang berukuran sangat besar (sekitar 1/3 ukuran
Bumi). Jadi, unsur-unsur di Bulan berasal dari Bumi, bukan akibat reaksi nuklir
pada Bulan itu sendiri.
·
Masa keempat didalam ayat 30 membahas
mengenai bumi yang kita tinggali ini sudah mulai terbentuk, karena di ayat ini
berisi bahwa "Dan bumi sesudah itu dihamparkanNya". Pada masa ini
Bumi yang terbentuk dari debu-debu antar bintang yang dingin mulai menghangat
dengan pemanasan sinar matahari dan pemanasan dari dalam (endogenik) dari
peluruhan unsure-unsur radioaktif di bawah kulit bumi. Akibat pemanasan
endogenik itu materi di bawahkulit bumi menjadi lebu,antara lain muncul sebagai
lava dari gunung api. Batuan basalt yang menjadi dasar lautan dan granit
yang menjadi batuan utama di daratan merupakan hasil pembekuan materi leburan
tersebut. Pemadatan kulit bumiyang menjadi dasar lautan dan daratan itulah yang
tampaknya dimaksudkan "penghamparan bumi"
·
Masa kelima didalam ayat 31 membahas
mengenai penciptaan air yang melimpah di bumi, karena pada masa 1 hingga 4 bumi
dibentuk belum disertai dengan adanya air sehingga muncul beberapa tumbuhan
yang baru pada masa ini. Jadi, darimana datangnya air? Air diperkirakan berasal
dari komet yang menumbuk Bumi ketika atmosfer Bumi masih sangat tipis. Unsur
hidrogen yang dibawa komet kemudian bereaksi dengan unsur-unsur di Bumi dan
membentuk uap air. Uap air ini kemudian turun sebagai hujan yang pertama. Bukti
bahwa air berasal dari komet, adalah rasio Deuterium dan Hidrogen pada air laut,
yang sama dengan rasio pada komet. Deuterium adalah unsur Hidrogen yang
massanya lebih berat daripada Hidrogen pada umumnya.
·
Masa keenam didalam ayat 32 membahas
mengenai penciptaan gunung yang setelah sebelumnya diciptakan oleh Allah SWT
yaitu berupa daratan, air, tumbuhan.
·
Dan di ayat 33 membahas mengenai
penciptaan hewan, manusia yang setelah sebelumnya Allah SWT menciptakan
daratan, air, tumbuhan, pegunungan, dan lain sebagainya
C. Risalah Islam
1. Pengertian
Risalah berarti tugas kerosulan, yaitu ajaran Allah
swt.atau apa yang dibawa oleh rosul yang harus disampaikan kepada manusia.
Risalah Muhammad berarti ajaran ajaran / pesan yang dibawa oleh nabi.Oleh sebab
itu risalah erat sekali hubungannya dengan kata rosul.
Risalah Islam bukanlah risalah yang bersifat lokal,
terbatas hanya pada satu generasi atau suku-bangsa tertentu, sebagaimana
risalah-risalah keagamaan yang diturunkan sebelum Islam. Risalah Islam
merupakan ajaran yang bersifat universal; ia dituiukan bagiseluruh umat manusia
hingga hari kiamat; ajaran Islam tidak dikhususkan untuk negeri tertentu atau
masa tertentu. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :
“Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al Furqan (Al
Qur’an) kEpada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh
alam.” (Al Furqan [25]: 1)
Risalah berarti tugas kerosulan, yaitu ajaran Allah
swt. atau apa yang dibawa oleh rosul yang harus disampaikan kepada manusia.
Oleh sebab itu risalah erat sekali hubungannya dengan kata rosul maupun para ulama-ulama
sebagaimana berikut :
a. Nabi
dan Rosul
Kata Nabi berasal dari kata naba’a yang berarti
pemberitahuan yang besar faedahnya. Nabi dalam istilah Islam adalah manusia
yang dipilih Allah untuk menerima wahyu-Nya. Nabi dalam pengertian ini sama
dengan pengertian rosul. Ada beberapa pendapat yang mengemukakan, bahwa antara
nabi dan rosul itu berbeda, Nabi mendapatkan wahyu dan tidak wajib
menyampaikannya, sedangkan rosul mendapatkan wahyu dan wajib menyampaikannya
kepada umat. Pendapat lain ialah nabi tidak itu membawa syari’at baru sedang
rosul membawa syari’at baru.
Dalam Al-Qur’an menggunakan kata nabi dan rosul
untuk orang yang sama dan kadang-kadang menggunakan kata nabi dan rosul itu
sekaligus. Kata nabi digunakan hanya khusus ditujukan kepada manusia pilihan
Allah swt. sedang rosul ditujukan Allah untuk utusan lainnya, seperti malaikat.
b. Aulia
dan Ulama
Aulia menurut pengetian Al-Qur’an diartikan sebagai
pemimpin, pelindung, dan penolong yang diambil dari kata “wali”. Dalam
pengertiannya yang umum kata aulia sebagai bentuk jamak dari kata “wali’
diartikan dengan pengertian khusus, yaitu orang-orang yang dianggap mempunyai
kelebihan-kelebihan khusus di bidang agama dan perjuangan agama.
Ulama merupakan bentuk jama’ dari kata “Alim”,
artinya orang yang mengetahui, atau orang yang berilmu pengetahuan. Dalam
pengertian ini termasuk dalam perkataan “ulama” adalah para sarjana dan para
cendekiawan muslim dan non-muslim, kata “ulama” dapat mencakup setiap ahli
ilmu, bukan hanya yang memahami dan menguasai ilmu-ilmu agama.
2. Tujuan
Risalah Islam
Tujuan yang ingin dicapai oleh risalah Islam adalah
untuk membersihkan dan menyucikan jiwa, dengan caramengenal Allah dan beribadah
hanya kepada-Nya.Selain itu, Islam juga ditujukan untuk mengukuhkan hubungan
antara sesama manusia serta menegakkannya dengan disertai rasa saling
menyayangi, persamaan dan keadilan.Dengan demikian, kebahagiaan umat manusia
dapat terwujud, baik di dunia maupun di akhirat. Allah subhanahu wa ta’ala
berfirman,
“Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf
seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka,
mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan
sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,” (Jumu’ah:
2)
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Agama Islam adalah
satu-satunya agama yang di akui di sisi Allah swt. Ajaran dan ketentuan-Nya yaituAl-qur’an dan
sunnah. Sehingga beruntunglah bagi mereka yang telah menjadi pengikutnya
kemudian dapat pula melaksanakan dan mengamalkan ajaran Islam secara baik dan
benar. Islam lahir membawa akidah ketauhidan dan melepaskan manusia kepada
ikatan berhala-berhala, serta benda- benda lain yang posisinya hanyalah sebagai
makhluk Allah SWT dan ajaran Islam di dukung oleh krangka dasar agama Islam yaitu
akidah, tauhid, dan akhlak. Oleh karena itu kita perlu memiliki akidah dan
menjaganya jangan sampai rusak serta tidak menyimpang dari aqidah yang
sebenarnya.
B. Saran
Setelah mempelajari al islam sebagai satu-satunya ajaran Allah SWT, kami yakin dalam penulisan makalah ini terdapat
kekurangannya. Untuk itu, kami mohon kepada para pembaca agar dapat memberikan
kritikan atau mungkin komentarnya demi kelancaran tugas kelompok kami.
DAFTAR PUSTAKA
Buku”dienul islam”
Departemen agama Fisip UI 2005,pendidikan
agama islam, universitas terbuka,jakarta
abil fadaismail. 24 Desember 2018.
"Islam dan Alam Semesta". https://www.kompasiana.com/abilismail/5c210c816ddcae3f7c379269/islam-dan-alam-semesta?page=all
Anna Rohmatin. 17 April 2015. "Makalah Al Islam Islam Sebagai Satu-Satunya
Ajaran Allah Swt". http://annarohmatinmariyaulfa.blogspot.com/2015/04/makalah-al-islam-islam-sebagai-satu.html
Share This :
Depo 20ribu bisa menang puluhan juta rupiah
ReplyDeletemampir di website ternama I O N Q Q
paling diminati di Indonesia