-->
BLANTERWISDOM101

Makalah Pendidikan Agama Islam

4/02/2019

MAKALAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM



Disusun Oleh :

          Ahmad Guzali         

WEB KALONG
www.webkalong.blogspot.com




KATA PENGANTAR


Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan rahmat serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan makalah kami dengan judul “Pendidikan Agama Islam” ini.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali.Karena kami sangat menyadari, bahwa makalah yang telah kami buat ini masih memiliki banyak kekurangan.
Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga rampungnya makalah ini.
Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah yang telah kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Banjarbaru, Maret  2019

Penulis






DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.. i
DAFTAR ISI. ii
BAB I PENDAHULUAN.. 1
A.     Latar Belakang. 1
B.     Rumusan Masalah. 1
C.     Tujuan. 1
BAB II PEMBAHASAN.. 2
A.     Cara mempelajari islam.. 2
B.     Islam dan Alam semesta. 3
C.     Risalah Islam.. 6
BAB III PENUTUP.. 9
A.     Kesimpulan. 9
B.     Saran. 9
DAFTAR PUSTAKA.. 10





BAB I PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang

Islam adalah agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw dan rasul sebagai utusan-Nya yang terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluruh umat manusia hingga akhir zaman.
Yang berintikan tauhid atau keesaan Tuhan dimanapun dan kapanpun dandibawa secara berantai (estafet) dari satu generasi ke generasi selanjutnya dari satu angkatan keangkatan berikutnya, yaitu sebagai rahmat, hidayat, dan petunjuk bagi manusia dan merupakan manifestasi dari sifat rahman dan Rahim Allah SWT. Agama Islam adalah satu-satunya agama yang di akui di sisi Allah swt. Ajaran dan ketentuan-Nya yaituAl-qur’an dan sunnah. Sehingga beruntunglah bagi mereka yang telah menjadi pengikutnya kemudian dapat pula melaksanakan dan mengamalkan ajaran Islam secara baik dan benar. Islam lahir membawa akidah ketauhidan dan melepaskan manusia kepada ikatan berhala-berhala, serta benda- benda lain yang posisinya hanyalah sebagai makhluk Allah SWT dan ajaran Islam di dukung oleh krangka dasar agama Islam yaitu akidah, tauhid, dan akhlak. Oleh karena itu kita perlu memiliki akidah dan menjaganya jangan sampai rusak serta tidak menyimpang dari aqidah yang sebenarnya.

B.  Rumusan Masalah

1.      Bagaimana cara mempelajari islam ?
2.      Apa keterkaitan islam dan alam semesta ?
3.      Apa yang dimaksud dengan risalah islam ?

C.  Tujuan

1.      Untuk mengetahui bagaimana cara-cara mempelajari islam
2.      Untuk mengetahui apa saja keterkaitan islam dengan alam semesta
3.      Untuk mengetahui risalah islam secara luas




BAB II PEMBAHASAN


A.  Cara mempelajari islam

Memahami Islam secara menyeluruh adalah penting walaupun tidak secara detail. Begitulah cara paling minimal untuk memahami agama paling besar sekarang ini agar menjadi pemeluk agama yang mantap, dan untuk menumbuhkan sikap hormat bagi pemeluk agama lainnya. Di samping itu untuk menghindari kesalahpahaman yang mana memungkinkan timbulnya pandangan dan sikap negatif terhadap Islam, maka untuk memahami Islam secara benar ialah dengan cara-cara sebagai berikut :
1.    Islam harus dipelajari dari sumbernya yang asli yaitu Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah. Kekeliruan memahami Islam karena orang hanya mengenalnya dari sebagian ulama-ulama dan pemeluk-pemeluknya yang telah jauh dari pimpinan Qur’an dan Sunnah.Atau pengenalan dari sumber kitab-kitab fiqih dan tasawuf yang telah tua ketinggalan zaman yang kebanyakan bercampur dengan bid’ah dan khufarat.
2.    Islam harus dipelajari secara integral, tidak dengan cara parsial, artinya ia pelajari secara menyeluruh sebagai suatu kesatuan yang bulat tidak secara sebagian saja. Apabila Islam dipelajari secara sebagian saja dari ajarannya, apalagi yang bukan pokok ajaran dan dalam bidang-bidang masalah khilafiyah, maka tentulah pengetahuannya tentang Islam seperti yang dipelajarinya, yaitu bagian kecil dari masalah dalam Islam dan bukan yang pokok. Walaupun demikian barangkali seseorang tidak mampu atau tidak ada kesempatan untuk mempelajarinya secara detail, maka cukup dengan prinsip-prinsip Islam saja.Dengan mempelajari prinsip-prinsip ajaran Islam, mudah ditemukan pola ajaran Islam dengan sebaik-baiknya sebagai suatu agama yang mengajarkan tentang kehidupan yang harmonis duniawi dan akhirat.
3.    Islam perlu dipelajari dari kepustakaan yang ditulis oleh para ulama besar, kaum zu’ama dan sarjana-sarjana Islam. Pada umumnya mereka memahami Islam secara baik, pemahaman yang lahir dari perpaduan ilmu yang dalam terhadap Qur’an dan Sunnah Rasulullah dengan pengalaman yang indah dari praktek ibadah yang dilakukan tiap hari.
4.    kesalahan sementara orang mempelajari Islam ialah dengan jalan mempelajari kenyataan umat Islam an , bukan agama Islam yang dipelajarinya. Sifat konservatif sebagian golongan Islam, keterbelakangan di bidang pendidikan, keawaman, kebodohan, disintegrasi dan kemiskinan masyarakat Islam itulah yang dinilai sebagai Islamnya sendiri.

B.  Islam dan Alam semesta

Al Quran menyimpan banyak teori yang sangat besar peluang kebenarannya bahwa sebenarnya seluruh kejadian di alam semesta ini dengan konsep yang sudah tertera di dalam Al-Quran. Tentang apa hakikat alam semestamenurut Al-Quran, dalam beberapa tempatpada surat-surat Al-Quran disingung tentang apa itu alam semesta. Suatu kali Al-Quran menjelaskan bahwa, alam semestaadalah langit dan bumi.
Jagad raya ini adalah sebuah massa atau susunan unsur-unsur itu berada dalam perbentangan. Sehingga alam semesta dalam persfektif Al-Quran dapat dipahami sebagai perbentangan unsur-unsur yang saling mempunyai keterkaitan.Sedang jagad raya dimana alam semesta yang terbentang ini mempunyai atau mencakup pula hukum-hukum atau sebab-sebab alamiahnya.Jadi pada hakikatnya, alam semesta haruslah dipahami sebagai wujud dari keberadaan Allah SWT, sebab alam semesta dan seluruh isinya serta hukum-hukumnya tidak ada tanpa keberadaan Allah Yang Maha Esa. Segala sesuatu termasuk langit dan bumi merupakan ciptaan Allah Yang Maha Kuasa (Ibrahim,14:11).
Jika kita mencari proses penciptaan alam semesta di dalam AL-Quran terdapat salah satu ayat yang menjelaskan prosesnya seperti di surah (As-Sajdah, 32:4 yang artinya "Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan segala yang ada diantara keduanya dalam waktu enam hari, kemudian dia bersemayam di atas Arsy.Kamu semua tidak memiliki seorang penolong dan pemberi syafaat pun selain diri-Nya. Lalu, apakah kamu tidak memperhatikannya ?" . Dari salah satu ayat tersebut Allah SWT menyebutkan penciptaan langit dan bumi dalam enam masa (sittati ayyaamin) selanjutnya para mufasir bersepakat dalam menafsirkan ayat ini, bahwa yang disebut dengan  (sittati ayyaamin) adalah enam tahapan atau proses bukan enam hari sebagaimana mengartikan kata Ayyamin. Selain itu juga terdapat ayat yang mendukung proses penciptaan berlangsung selama 6 masa ataupun tahapan di  dalam surah (An Naaziat,79: 27-33) yang menerangkan proses penciptaan alam semesta terbagi menjadi enam masa yaitu
·       Masa pertama di dalam ayat 27 membahas mengenai penciptaan bumi. Pada masa pertama ini dijelaskan mengenai penciptaaan langit yang dikenal hingga sekarang  dengan istilah "Teori Big Bang". Awan debu (dukhan) yang terbentuk dari ledakan tersebut, terdiri dari hidrogen. Hidrogen adalah unsur pertama yang terbentuk ketika dukhan berkondensasi sambil berputar dan memadat. Ketika temperatur dukhan mencapai 20 juta derajat celcius, terbentuklah helium dari reaksi inti sebagian atom hidrogen. Sebagian hidrogen yang lain berubah menjadi energi berupa pancaran sinar infra-red. Perubahan wujud hidrogen ini mengikuti persamaan E=mc2, besarnya energi yang dipancarkan sebanding dengan massa atom hidrogen yang berubah. Selanjutnya, angin bintang menyembur dari kedua kutub dukhan, menyebar dan menghilangkan debu yang mengelilinginya. Sehingga, dukhan yang tersisa berupa piringan, yang kemudian membentuk galaksi. Bintang-bintang dan gas terbentuk dan mengisi bagian dalam galaksi, menghasilkan struktur filamen (lembaran) dan void (rongga). Jadi, alam semesta yang kita kenal sekarang bagaikan kapas, terdapat bagian yang kosong dan bagian yang terisi
·       Masa kedua didalam ayat 28 membahas mengenai penciptaan bumi, karena didalam ayat ini berisi bahwa "Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya"Kata "meninggikan bangunan" dianalogikan dengan alam semesta yang mengembang, sehingga galaksi-galaksi saling menjauh dan langit terlihat makin tinggi. Ibaratnya sebuah roti kismis yang semakin mengembang, dimana kismis tersebut dianggap sebagai galaksi. Jika roti tersebut mengembang maka kismis tersebut pun akan semakin menjauh. Mengembangnya alam semesta sebenarnya adalah kelanjutan big bang. Jadi, pada dasarnya big bang bukanlah ledakan dalam ruang, melainkan proses pengembangan alam semesta. Dengan menggunakan perhitungan efek doppler sederhana, dapat diperkirakan berapa lama alam ini telah mengembang, yaitu sekitar 13.7 miliar tahun. Sedangkan kata "menyempurnakan", menunjukkan bahwa alam ini tidak serta merta terbentuk, melainkan dalam proses yang terus berlangsung. Misalnya kelahiran dan kematian bintang yang terus terjadi. Alam semesta ini dapat terus mengembang, atau kemungkinan lainnya akan mengerut.
·       Masa ketiga didalam ayat 29 membahas mengenai kejadian yang dapat kita saksikan dengan seksama, karena diayat ini berisi bahwa "Dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang". Ayat tersebut dapat ditafsirkan sebagai penciptaan matahari sebagai sumber cahaya dan Bumi yang berotasi, sehingga terjadi siang dan malam. Pembentukan tata surya diperkirakan seperti pembentukan bintang yang relatif kecil, kira-kira sebesar orbit Neptunus. Prosesnya sama seperti pembentukan galaksi seperti di atas, hanya ukurannya lebih kecil. Seperti halnya matahari, sumber panas dan semua unsur yang ada di Bumi berasal dari reaksi nuklir dalam inti besinya. Lain halnya dengan Bulan. Bulan tidak mempunyai inti besi. Unsur kimianya pun mirip dengan kerak bumi. Berdasarkan fakta-fakta tersebut, disimpulkan bahwa Bulan adalah bagian Bumi yang terlontar ketika Bumi masih lunak. Lontaran ini terjadi karena Bumi bertumbukan dengan suatu benda angkasa yang berukuran sangat besar (sekitar 1/3 ukuran Bumi). Jadi, unsur-unsur di Bulan berasal dari Bumi, bukan akibat reaksi nuklir pada Bulan itu sendiri.
·       Masa keempat didalam ayat 30 membahas mengenai bumi yang kita tinggali ini sudah mulai terbentuk, karena di ayat ini berisi bahwa "Dan bumi sesudah itu dihamparkanNya". Pada masa ini Bumi yang terbentuk dari debu-debu antar bintang yang dingin mulai menghangat dengan pemanasan sinar matahari dan pemanasan dari dalam (endogenik) dari peluruhan unsure-unsur radioaktif di bawah kulit bumi. Akibat pemanasan endogenik itu materi di bawahkulit bumi menjadi lebu,antara lain muncul sebagai lava dari gunung api. Batuan basalt yang menjadi  dasar lautan dan granit yang menjadi batuan utama di daratan merupakan hasil pembekuan materi leburan tersebut. Pemadatan kulit bumiyang menjadi dasar lautan dan daratan itulah yang tampaknya dimaksudkan "penghamparan bumi"
·       Masa kelima didalam ayat 31 membahas mengenai penciptaan air yang melimpah di bumi, karena pada masa 1 hingga 4 bumi dibentuk belum disertai dengan adanya air sehingga muncul beberapa tumbuhan yang baru pada masa ini. Jadi, darimana datangnya air? Air diperkirakan berasal dari komet yang menumbuk Bumi ketika atmosfer Bumi masih sangat tipis. Unsur hidrogen yang dibawa komet kemudian bereaksi dengan unsur-unsur di Bumi dan membentuk uap air. Uap air ini kemudian turun sebagai hujan yang pertama. Bukti bahwa air berasal dari komet, adalah rasio Deuterium dan Hidrogen pada air laut, yang sama dengan rasio pada komet. Deuterium adalah unsur Hidrogen yang massanya lebih berat daripada Hidrogen pada umumnya.
·       Masa keenam didalam ayat 32 membahas mengenai penciptaan gunung yang setelah sebelumnya diciptakan oleh Allah SWT yaitu berupa daratan, air, tumbuhan. 
·       Dan di ayat 33 membahas mengenai penciptaan hewan, manusia yang setelah sebelumnya Allah SWT menciptakan daratan, air, tumbuhan, pegunungan, dan lain sebagainya

C.  Risalah Islam

1.    Pengertian
Risalah berarti tugas kerosulan, yaitu ajaran Allah swt.atau apa yang dibawa oleh rosul yang harus disampaikan kepada manusia. Risalah Muhammad berarti ajaran ajaran / pesan yang dibawa oleh nabi.Oleh sebab itu risalah erat sekali hubungannya dengan kata rosul.
Risalah Islam bukanlah risalah yang bersifat lokal, terbatas hanya pada satu generasi atau suku-bangsa tertentu, sebagaimana risalah-risalah keagamaan yang diturunkan sebelum Islam. Risalah Islam merupakan ajaran yang bersifat universal; ia dituiukan bagiseluruh umat manusia hingga hari kiamat; ajaran Islam tidak dikhususkan untuk negeri tertentu atau masa tertentu. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :
“Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al Furqan (Al Qur’an) kEpada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.” (Al Furqan [25]: 1)
Risalah berarti tugas kerosulan, yaitu ajaran Allah swt. atau apa yang dibawa oleh rosul yang harus disampaikan kepada manusia. Oleh sebab itu risalah erat sekali hubungannya dengan kata rosul maupun para ulama-ulama sebagaimana berikut :
a.     Nabi dan Rosul
Kata Nabi berasal dari kata naba’a yang berarti pemberitahuan yang besar faedahnya. Nabi dalam istilah Islam adalah manusia yang dipilih Allah untuk menerima wahyu-Nya. Nabi dalam pengertian ini sama dengan pengertian rosul. Ada beberapa pendapat yang mengemukakan, bahwa antara nabi dan rosul itu berbeda, Nabi mendapatkan wahyu dan tidak wajib menyampaikannya, sedangkan rosul mendapatkan wahyu dan wajib menyampaikannya kepada umat. Pendapat lain ialah nabi tidak itu membawa syari’at baru sedang rosul membawa syari’at baru.
Dalam Al-Qur’an menggunakan kata nabi dan rosul untuk orang yang sama dan kadang-kadang menggunakan kata nabi dan rosul itu sekaligus. Kata nabi digunakan hanya khusus ditujukan kepada manusia pilihan Allah swt. sedang rosul ditujukan Allah untuk utusan lainnya, seperti malaikat.
b.    Aulia dan Ulama
Aulia menurut pengetian Al-Qur’an diartikan sebagai pemimpin, pelindung, dan penolong yang diambil dari kata “wali”. Dalam pengertiannya yang umum kata aulia sebagai bentuk jamak dari kata “wali’ diartikan dengan pengertian khusus, yaitu orang-orang yang dianggap mempunyai kelebihan-kelebihan khusus di bidang agama dan perjuangan agama.
Ulama merupakan bentuk jama’ dari kata “Alim”, artinya orang yang mengetahui, atau orang yang berilmu pengetahuan. Dalam pengertian ini termasuk dalam perkataan “ulama” adalah para sarjana dan para cendekiawan muslim dan non-muslim, kata “ulama” dapat mencakup setiap ahli ilmu, bukan hanya yang memahami dan menguasai ilmu-ilmu agama.

2.    Tujuan Risalah Islam
Tujuan yang ingin dicapai oleh risalah Islam adalah untuk membersihkan dan menyucikan jiwa, dengan caramengenal Allah dan beribadah hanya kepada-Nya.Selain itu, Islam juga ditujukan untuk mengukuhkan hubungan antara sesama manusia serta menegakkannya dengan disertai rasa saling menyayangi, persamaan dan keadilan.Dengan demikian, kebahagiaan umat manusia dapat terwujud, baik di dunia maupun di akhirat. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,” (Jumu’ah: 2)




BAB III PENUTUP


A.  Kesimpulan

Agama Islam adalah satu-satunya agama yang di akui di sisi Allah swt. Ajaran dan ketentuan-Nya yaituAl-qur’an dan sunnah. Sehingga beruntunglah bagi mereka yang telah menjadi pengikutnya kemudian dapat pula melaksanakan dan mengamalkan ajaran Islam secara baik dan benar. Islam lahir membawa akidah ketauhidan dan melepaskan manusia kepada ikatan berhala-berhala, serta benda- benda lain yang posisinya hanyalah sebagai makhluk Allah SWT dan ajaran Islam di dukung oleh krangka dasar agama Islam yaitu akidah, tauhid, dan akhlak. Oleh karena itu kita perlu memiliki akidah dan menjaganya jangan sampai rusak serta tidak menyimpang dari aqidah yang sebenarnya.

B.  Saran

Setelah mempelajari al islam sebagai satu-satunya ajaran Allah SWT, kami yakin dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangannya. Untuk itu, kami mohon kepada para pembaca agar dapat memberikan kritikan atau mungkin komentarnya demi kelancaran tugas kelompok kami.




DAFTAR PUSTAKA


Buku”dienul islam”
Departemen agama Fisip UI 2005,pendidikan agama islam, universitas terbuka,jakarta
abil fadaismail. 24 Desember 2018. "Islam dan Alam Semesta". https://www.kompasiana.com/abilismail/5c210c816ddcae3f7c379269/islam-dan-alam-semesta?page=all
Anna Rohmatin. 17 April 2015. "Makalah Al Islam Islam Sebagai Satu-Satunya Ajaran Allah Swt". http://annarohmatinmariyaulfa.blogspot.com/2015/04/makalah-al-islam-islam-sebagai-satu.html




Fitur Copy saya matikan  jadi silahkan download file wordnya di bawah ini :

  Download
Share This :
anonim

" Jangan merasa lebih baik dari orang lain, Yakin keselamatan itu berada pada yang benar "

1 comments

  1. Depo 20ribu bisa menang puluhan juta rupiah
    mampir di website ternama I O N Q Q
    paling diminati di Indonesia

    ReplyDelete