-->
BLANTERWISDOM101

Makalah Akibat Pendudukan Jepang di Indonesia

3/13/2019
MAKALAH AKIBAT PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA
“DAMPAK DI BIDANG POLITIK & SOSIAL”




Disusun oleh :

Ahmad Guzali







WEB KALONG
https://webkalong.blogspot.com
2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas rahmat dan petunjuk-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan berupa makalah yang berjudul “Akibat Pendudukan Jepang Di Indonesia”

Sumber dari makalah ini berupa informasi yang didapat dari hasil browsing di internet referensi buku dan sumber, sumber lainnya. Diantara sumber-sumber tersebut kami susun, semua informasi dan fakta yang sesuai dengan makalah ini, sehingga menurut kami data-data di dalam makalah ini sudah cukup akurat.

Dalam penulisan makalah ini pastilah ada banyak kendala yang kami temui namun kami berhasil menghadapinya dan menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Akhir kata jika ada sesuatu pada khususnya kata-kata yang tidak berkenan pada hati pembaca mohon dimaklumi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.



Banjarbaru, Maret 2019



Penulis




DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 3
A. Latar Belakang ................................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah .............................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................ 5
A. Dampak di Bidang Politik ................................................................................................. 5
1. Dampak Positif ................................................................................................................... 6
2. Dampak Negatif ................................................................................................................. 7
B. Dampak di Bidang Sosial .................................................................................................. 7
1. Dampak Positif ................................................................................................................... 10
2. Dampak Negatif ................................................................................................................. 11
BAB II PENUTUP ..................................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 12
B. Saran .................................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 13




BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada tanggal 7 Desember 1941, terjadi peristiwa yang besar. Pada saat itu, Jepang menyerbu pangkalan Angkatan Laut di Pearl Harbour, Hawai. Nah, aksi Jepang ini merupakan sebuah gerakan invasi (aksi militer) yang kemudian dengan cepat merambah ke kawasan Asia Tenggara. Sehingga di Januari-Februari tahun 1942, Jepang menduduki Filipina, Pontianak, Balikpapan, Palembang, Tarakan (Kalimantan Timur), dan Samarinda, yang mana waktu itu bangsa Belanda masih berada di wilayah Indonesia.

Mengetahui hal itu, sekutu tidak tinggal diam. Mereka kemudian membentuk komando gabungan. Komando itu bernama ABDACOM (American British Dutch Australian Command) yang dipimpin oleh Jenderal Sir Archibald Wa ell, pusatnya terletak di Bandung.

Selang beberapa minggu, Jepang berhasil mendarat di Pulau Jawa, tepatnya di Teluk Banten pada tanggal 1 Maret 1942, kemudian juga di Kragan (Jawa Timur), dan di Eretan (Jawa Barat). Nah setelah itu, empat hari kemudian kota Batavia jatuh ke tangan Jepang, tepatnya pada tanggal 5 Maret 1942. Setelah Jepang berhasil menguasai beberapa wilayah tersebut, akhirnya tanggal 8 Maret 1942 Belanda secara resmi menyerah kepada Jepang.

Penyerahan kekuasaan kepada Jepang oleh Sekutu dilakukan pada tanggal 8 Maret 1942 melalui sebuah upacara di Kalijati, Subang, Jawa Barat. Gubernur Jenderal Tjardaan Starkenborgh dan Jenderal Ter Poorten menjadi wakil Sekutu dalam upacara tersebut, kemudian Jenderal Hitoshi Imamura menjadi wakil dari Jepang. Dengan berakhirnya upacara penyerahan tersebut, secara otomatis kemudian Indonesia berada di bawah jajahan Jepang.

Dimulainya penjajahan Jepang di Indonesia menambah mimpi buruk masyarakat Indonesia pada waktu itu. Soalnya politik imperialisme Jepang, bukan hanya berorientasi pada eksploitasi sumber daya alamnya saja, akan tetapi manusianya juga jadi orientasi eksploitasi mereka. Jepang melakukan eksploitasi sampai tingkat pedesaan. Sumber-sumber kekayaan alam Indonesia dan juga tenaga-tenaga masyarakat Indonesia mulai dikuras oleh Jepang. Untuk memenuhi semua keinginannya, Jepang melakukan berbagai cara, mulai dari pernjanjian-perjanjian, hingga cara-cara kekerasan .


B. Rumusan Masalah
1. Apa akibat pendudukan Jepang di Indonesia dalam bidang Politik?
2. Apa akibat pendudukan Jepang di Indonesia dalam bidang Sosial?





BAB II
PEMBAHASAN

A. Dampak di Bidang Politik
Jepang melakukan kebijakan dengan melarang penggunaan bahasa Belanda dan mewajibkan penggunaan bahasa Jepang. Struktur pemerintahan dibuat sesuai dengan keinginan Jepang, misalnya desa dengan Ku , kecamatan dengan So, kewedanan dengan Gun, kotapraja dengan Syi, kabupaten dengan Ken , dan karesidenan dengan Syu.

Setiap upacara bendera dilakukan penghormatan ke arah Tokyo dengan membungkukkan badan 90 derajat yang ditujukan pada Kaisar Jepang Tenno Heika.

Jepang juga membentuk pemerintahan militer dengan angkatan darat dan angkatan laut. Angkatan darat yang meliputi Jawa-Madura berpusat di Batavia. Sementara itu di Sumatera berpusat di Bukittinggi, angkatan laut di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Irian berpusat di Ujungpandang (sekarang Makassar). Pemerintahan itu berada di bawah pimpinan panglima tertinggi Jepang untuk Asia Tenggara yang berkedudukan di Dalat, Vietnam.

Jepang pun juga membentuk organisasi-organisasi dengan maksud sebagai alat propaganda, seperti Gerakan Tiga A dan Putera, tetapi gerakan tersebut gagal dan dimanfaatkan oleh kaum pergerakan sebagai wadah untuk pergerakan nasional. Tujuan utama pemerintahan Jepang adalah menghapuskan pengaruh Barat dan menggalang masyarakat agar memihak Jepang. Kebijakan politik Jepang yang sangat keras itu membangkitkan semangat perjuangan rakat Indonesia terutama kaum nasionalis untuk segera mewujudkan cita-cita mereka, yaitu Indonesia Merdeka.

Sejak awal pemerintahannya, Jepang melarang bangsa Indonesia berserikat dan berkumpul. Oleh karena itu, Jepang membubarkan organisasi-organisasi pergerakan nasional yang dibentuk pada mas Hindia Belanda, kecuali MIAN. MIAI kemudian dibubarkan dan digantikan dengan Masyumi. Para tokoh pergerakan nasional pada masa pendudukan Jepang mengambil sikap kooperatif. Dengan sikap ini, meraka banyak yang duduk dalam badan-badan yang dibentuk oleh pemerintah Jepang, seperti Gerakan 3 A, Putera, dan Cuo Sangi In. Selain itu, para tokoh pergerakan nasional juga memanfaatkan kesatuan-kesatuan pertahanan yang dibentuk oleh Jepang, seperti Jawa Hokokai, Heiho, Peta, dan sebagainya.

Kebijaksanaan pemerintah Jepang tersebut bertujuan untuk menarik simpati dan mengerahkan rakyat Indonesia untuk membantu Jepang dalam perang melawan sekutu, namun kenyataannya dimanfaatkan oleh para tokoh pergerakan nasional, sehingga banyak memberikan keuntungan bagi perjuangan bangsa Indonesia. Dengan demikian, pemerintah jepang berhasil melakukan pengekangan terhadap berbagi kegiatan pergerakan nasional, namun tidak berhasil mengekang berkembangnya kesadaran nasional bangsa Indonesia menuju Indonesia merdeka

Secara singkat, dalam bidang politik Jepang melakukan berbagai propaganda, antara lain yaitu :
· Menganggap Jepang sebagai saudara tua bangsa Asia atau sering disebut Hakko Ichiu.
· Membangun pendidikan berbentuk beasiswa untuk mencuri simpati rakyat.
· Melancarkan semboyan 3A (Jepang pemimpin Asia, Jepang pelindung Asia, Jepang cahaya Asia).
· Menarik simpati umat islam dengan memberangkatkan ibadah Haji.
· Menarik simpati organisasi Islam seperti organisasi MIAI.
  • Melaksanakan politik dumping.
· Mengajak tokoh perjuangan Nasional dengan cara membebaskan tokoh tersebut dari penahanan Belanda.

1. Dampak Positif
a. Melarang penggunaan Bahasa Belanda dan memperbolehkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar.
b. Dibentuknya badan persiapan kemerdekaan Indonesia, yaitu BPUPKI dan PPKI. Dengan kemunculan badan persiapan ini, muncullah ide Pancasila.
c. Mendukung semangat Anti-Belanda, sehingga secara tidak langsung Jepang ikut mendukung semangat jiwa nasionalisme Indonesia.
d. Memberi kesempatan bagi rakyat Indonesia untuk ikut serta dalam pemerintahan politik.

2. Dampak Negatif
a. Dilarangnya kegiatan politik dan dibubarkannya organisasi politik yang ada.
b. Dilarangnya segala jenis rapat dan kegiatan politik.


B. Dampak di Bidang Sosial
Salah satu kebijakan yang cukup penting dalam bidang sosial adalah pembagian kelas masyarakat seperti pada zaman Belanda. Masyarakat hanya dibedakan menjadi ‘saudara tua’ (Jepang) dan ‘saudara muda’ (Indonesia). Sedangkan penduduk Timur asing, terutama Cina adalah golongan masyarakat yang sangat dicurigai karena di negeri leluhurnya bangsa Cina telah mempersulit bangsa Jepang dalam mewujudkan cita-citanya. Hal ini sesuai dengan propaganda Jepang bahwa ‘Asia untuk bangsa Asia’. Namun dalam kenyataannya, Indonesia bukan untuk bangsa Asia, melainkan untuk bangsa Jepang. Untuk mencapai tujuannya, Jepang mengeluarkan beberapa kebijakan di bidang sosial, seperti:

· Pembentukkan Rukun Tetangga (RT). Untuk mempermudah pengawasan dan pengerahan

· penduduk, pemerintah Jepang membentuk Tanarigumi (RT). Pada waktu itu, Jepang membutuhkan tenaga yang sangat besar jumlahnya untuk membuat benteng-benteng pertahanan, lapangan pesawat terbang darurat, jalan, dan jembatan. Pengerahan masyarakat sangat terasa dengan adanya Kinrohoishi (kerja bakti yang menyerupai dengan kerja paksa). Oleh karena itu, pembentukkan RT dipandang sangat efektif untuk mengerahkan dan mengawasi aktivitas masyarakat.

· Romusha adalah pengerahan tenaga kerja secara paksa untuk membantu tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh Jepang. Pada awalnya, romusha dilaksanakan dengan sukarela, tetapi lama-kelamaan dilaksanakan secara paksa. Bahkan, setiap desa diwajibkan untuk menyediakan tenaga dalam jumlah tertentu. Hal itu dapat dimaklumi karena daerah peperangan Jepang semakin luas. Tenaga romusha dikirim ke beberapa daerah di Indonesia, bahkan ada yang dikirim ke Malaysia, Myanmar, Serawak, Thailand, dan Vietnam. Para tenaga romusha diperlakukan secara kasar oleh Balatentara Jepang. Mereka dipaksa untuk bekerja berat tanpa mendapatkan makanan, minuman, dan jaminan kesehatan yang layak. Kekejaman Jepang terhadap tenaga romusha menyebabkan para pemuda berusaha menghindar agar tidak dijadikan tenaga romusha. Akhirnya, Jepang mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kasar.

· Pendidikan. Pada zaman Jepang, pendidikan mengalami peru-bahan. Sekolah Dasar (Gokumin Gakko) diperuntukkan untuk semua warga masyarakat tanpa membedakan status sosialnya. Pendidikan ini ditempuh selama enam tahun. Sekolah menengah dibedakan menjadi dua, yaitu: Shoto Chu Gakko (SMP) dan Chu Gakko (SMA). Di samping itu, ada Sekolah Pertukangan (Kogyo Gakko), Sekolah Teknik Menengah (Kogyo Sermon Gakko), dan Sekolah Guru yang dibedakan menjadi tiga tingkatan. Sekolah Guru dua tahun (Syoto Sihan Gakko), Sekolah Guru empat tahun (Guto Sihan Gakko), dan Sekolah Guru dua tahun (Koto Sihan Gakko). Seperti pada zaman Belanda, Jepang tidak menyelenggarakan jenjang pendidikan universitas. Yang ada hanya Sekolah Tinggi Kedokteran (Ika Dai Gakko) di Jakarta, Sekolah Tinggi Teknik (Kagyo Dai Gakko) di Bandung. Kedua Sekolah Tinggi itu meru-pakan kelanjutan pada zaman Belanda. Untuk menyiapkan kader pamong praja diselenggarakan Sekolah Tinggi Pamongpraja (Kenkoku Gakuin) di Jakarta.

· Penggunaan Bahasa Indonesia. Menurut Prof. Dr. A. Teeuw (ahli Bahasa Indonesia berkebangsaan Belanda) bahwa pendu-dukan Jepang merupakan masa bersejarah bagi Bahasa Indonesia. Tahun 1942, pemerintah pendudukan Jepang melarang penggunaan Bahasa Belanda dan digantikan dengan Bahasa Indonesia. Bahkan, pada tahun 1943 semua tulisan yang berbahasa Belanda dihapuskan diganti dengan tulisan berbahasa Indonesia. Bahasa Indonesia tidak hanya sebagai bahasa pergaulan, tetapi telah menjadi bahasa resmi pada instansi pemerintah dan lembaga pendidikan. Sejak saat itu, banyak karya sastra telah ditulis dalam Bahasa Indonesia, seperti karya Armin Pane yang berjudul Kami Perempuan (1943), Djinak-djinak Merpati, Hantu Perempuan (1944), Barang Tidak Berharga (1945), dan sebagai-nya. Pengarang lain seperti Abu Hanifah yang lebih dikenal dengan nama samaran El Hakim dengan karyanya berjudul Taufan di atas Angin, Dewi Reni, dan Insan Kamil. Selain itu, penyair terkenal pada masa pendudukan Jepang, Chairil Anwar yang mendapat gelar tokoh Angkatan ’45 dengan karyanya: Aku, Kerawang Bekasi, dan sebagainya.

· Dengan demikian, pemerintah pendudukan Jepang telah mem-berikan kebebasan kepada bangsa Indonesia untuk mengguna-kan dan mengembangkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar, bahasa komunikasi, bahasa resmi, bahasa penulisan, dan sebagainya. Bahasa Indonesia pun berkembang ke seluruh pelosok Tanah Air.

· Jepang memperkenalkan sistem Tonorigumi (Rukun Tetangga/RT) yang tergabung dalam Ku (desa)

· Kehidupan sosial masyarakat sangat memprihatinkan sebab rakyat harus memenuhi kebutuhan perang Jepang dalam menghadapi musuhnya.

· Rakyat juga harus kerja paksa yang disebut dengan kerja Romusha. Dari kerja paksa tersebut menyebabkan jatuh banyak korban akibat kelaparan dan terkena penyakit.

· Banyak wanita Indonesia yang dijadikan wanita penghibur “Jugun Ianfu” pada masa itu.

Komunikasi di Indonesia mengalami kesulitan baik komunikasi antar pulau maupun komunikasi dengan dunia luar, karena semua saluran komunikasi dikendalikan oleh Jepang.

Semua nama kota yang menggunakan Bahasa Belanda diganti dengan Bahasa Indonesia, seperti Batavia menjadi Jakarta dan Buitenzorg menjadi Bogor. Sementara itu, untuk mengawasi karya para seniman agar tidak menyimpang dari tujuan Jepang, maka didirikanlah pusat kebudayaan pada tanggal 1 April 1943 di Jakarta, yang dinamai Keimun Bunka Shidosho.

Jepang yang semula disambut dengan senang hati, lambat laun berubah menjadi kebencian. Rakyat bahkan lebih benci pada pemerintah Jepang daripada pemerintah Kolonial Belanda.

Mengapa ? Hal ini dapat dikarenakan beberapa hal, yaitu :
· Jepang seringkali bertindak sewenang-wenang. Seringkali rakyat tidak bersalah ditangkap, ditahan dan disiksa. Kekejaman itu dilakukan oleh kempetai (polisi militer Jepang).
· Banyak gadis dan perempuan Indonesia yang ditipu Jepang dengan dalih untuk bekerja sebagai perawat atau disekolahkan, namun ternyata hanya dipaksa untuk melayani para kempetai (nafsu seks). Para gadis tersebut dan perempuan tersebut disekap dalam kamp-kamp yang tertutup sebagai wanita penghibur. Kamp-kamp tersebut dapat ditemukan di Semarang, Jakarta, Solo, dan Sumatera Barat.

1. Dampak Positif
a. Mulai berkembangnya tradisi kerja bakti massal melalui kinrohosi.
b. Munculnya sikap persatuan dan kesatuan dalam mengusir penjajah di Indonesia.
c. Bangsa Indonesia mengalami berbagai pembaharuan akibat didikkan Jepang yang menumbuhkan kesadaran dan keyakinan yang tinggi akan harga dirinya.
d. Pembentukan strata masyarakat hingga tingkat paling bawah yaitu Tonarigami atau Rukun Tetangga (RT).

2. Dampak Negatif
a. Adanya praktik perbudakan wanita (yugun ianfu). Banyak wanita muda Indonesia yang digunakan sebagai wanita penghibur bagi perang Jepang.
b. Kegiatan romusha yang menyengsarakan dan memiskinkan rakyat.
c. Pembatasan pers sehingga tidak ada pers yang independent dan pengawasan berada di bawah pengawasan Jepang.
d. Terjadinya kondisi yang parah dan maraknya tindak kriminal seperti perampokan, pemerkosaan dan lain-lain.





BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Beberapa negara pernah menjajah Indonesia sangat lama hingga berabad-abad, Namun ada juga yang hanya menjajah selama beberapa tahun. Pemerintah penjajah kadang juga berjasa dalam pembangunan beberapa fasilitas umum seperti jalan, jembatan, perkebunan, rel kereta api, saluran irigrasi, dan beberapa fasilitas lain. Namun penjajahan tetap saja harus dihentikan karena menimbulkan penderitaan bagi negara yang dijajah, namun di lain pihak negara yang menjajah akan semakin makmur.

B. Saran
Dalam makalah ini, kami berharap supaya kita sebagai bangsa Indonesia dapat memahami peristiwa sejarah mengenai Pendudukan Jepang di Indonesia. Selain itu agar kita tetap menjaga dan melestarikan sumber kekayaan alam seperti rempah-rembah dan yang lainya, yang mana dahulu bangsa Jepang memonopilinya






DAFTAR PUSTAKA

Fahri Abdillah. 8 Januari 2018. " Proses dan Latar Belakang Pendudukan Jepang di Indonesia". https://blog.ruangguru.com/proses-dan-latar-belakang-pendudukan-jepang-di-indonesia


Mas Poer. 24 Januari 2017. " Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia (Politik, Ekonomi, Birokrasi, Militer, Kebudayaan) ". http://www.freedomsiana.com/2017/01/dampak-pendudukan-jepang-di-indonesia.html


YoonBomii. 13 Januari 2017. " Dampak pendudukan jepang di bidang politik bagi bangsa Indonesia adalah ". https://brainly.co.id/tugas/8978621


M Prammuda. 2019. "Akibat Pendudukan Jepang di Indonesia". https://www.academia.edu/36668010/Akibat_Pendudukan_Jepang_di_Indonesia


Asrur Rifa. 2016. " Dampak Pendudukan Jepang dalam Berbagai Aspek Kehidupan Bangsa Indonesia ". https://www.siswamaster.com/2016/04/dampak-pendudukan-jepang-di-indonesia.html


Ardelia Wardani. 2017. "Dampak pendudukan jepang di indonesia dalam Bidang sosial". http://ardeliawardani.blogspot.com/2017/05/dampak-pendudukan-jepang-di-indonesia.html

Fitur Copy saya matikan  jadi silahkan download file wordnya di bawah ini :

  Download
Share This :
anonim

" Jangan merasa lebih baik dari orang lain, Yakin keselamatan itu berada pada yang benar "

0 comments